SISTEM EKSKRESI
A.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Sistem ekskresi adalah sistem pengeluaran sisa metabolisme
yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
zat sisa metabolisme pada makhluk hidup seperti karbon dioksida, urea, racun
dan lainnya.
Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh manusia
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1.
Defekasi:
proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang disebut feses dan dikeluarkan
melalui anus.
2. Ekskresi: pengeluaran bahan-bahan yang tidak
berguna yang berasal dari sisa metabolisme dan dikeluarkan bersama urin,
keringat dan udara pernafasan
3. Sekresi: proses pengeluaran getah oleh sel dan
kelenjar. Getah yang dikeluarkan masih berguna untuk proses faal di dalam
tubuh. Getah ini biasanya mengandung enzim.
Zat
makanan yang banyak dikonsumsi manusia adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Setelah mengalami metabolisme dalam tubuh, zat-zat tersebut menghasilkan energi
dan sisa. Lebih jelasnya simak uraian berikut!
1.
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat akan menghasilkan energi dan zat
sisa berupa H2O dan CO2. CO2 dan H2O diangkut oleh darah
dan selanjutnya dikeluarkan tubuh melalui paru-paru, ginjal dan kulit berupa CO2, urin,
dan keringat
2.
Matabolisme Protein
3.
Metabolisme lemak
ORGAN-ORGAN EKSKRESI PADA MANUSIA
Tempat pembuangan zat-zat yang tidak berguna dalam tubuh
disebut dengan organ-organ ekskresi. Organ-organ ekskresi meliputi :
1.
GINJAL
a.
Fungsi ginjal:
1) Mengekskresikan zat-zat buangan (waste product)
seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin, dan lain-lain.
2)
Menjaga keseimbangan air dengan cara:
a)
Air dibuang bila pemasukan banyak.
b)
Mengurangi pengeluaran bila pemasukan sedikit.
3)
Menjaga tekanan osmosis dengan cara:
a)
Mengatur ekskresi garam-garam mineral yang
berlebihan.
b)
Membatasi ekskresi garam bila pemasukan sedikit.
4)
Menjaga pH darah dan cairan tubuh yang lainnya.
b.
Struktur ginjal
Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati.
Ginjal
berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200
gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian
korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis
(rongga ginjal).
Di bagian
korteks terdapat jutaan
alat penyaring yang disebut
nefron.
Setiap nefron
terdiri atas badan Malpighi dan
tubulus kontortus. Badan Malpighi
terdiri atas kapsula
(simpai) Bowman Dan glomerulus.
Glomrerulus merupakan
anyaman pembuluh kapiler.
Kapsula Bowman berbentuk mangkuk
yang mengelilingi glomerulus.
Tubulus
kontortus terdiri atas
tubulus kontortus proksimal.
tubulus kontortus distal.
Tubulus kontortus kolektivus.
Di antara tubuIus
kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung
/lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Penamaan beberapa
bagian ginjal mengambil nama
ahli yang berjasa
dalam penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman
(l816 – 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di yang mengidentifikasi kapsula
tersebut. Lengkung Henle
meugambil nama Jacob Henle (1809-1885),
seorang ahli anatomi
berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal
tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh
seorang ahli mikroanatomi
berkebangsaan ltalia bernama
Marcerllo Malpighi (1628 - 1694)
Ginjal
merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk
urine yang di
dalamnya mengandung air,
amoniak (NH3), ureum, asam urat
dan garam mineral tertentu. Urine penderita diabetes miletus mengandung
glukosa.
c.
Proses Pembentukan Urine
Ginjal berperan
dalam proses pembentukan
urin yang terjadi
melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan
augmentasi.
1)
Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan
penyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler
glomerulus yang berpori
(podosit), tekanan dan permeabilitas
yang tinggi pada
glomerulus mempermudah proses
penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus
juga terjadi penyerapan
kembali sel-sel darah, keping darah, dan
sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma
darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan
urea dapat melewati saringan dan menjadi
bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus
atau urin primer, mengandung masih
terkandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh antara lain asam amino,
glukosa, natrium, kalium,
dan garam-garam lainnya
2)
Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan
yang masih diperlukan
di dalam urin
pimer akan diserap kembali di
tubulus kontortus proksimal,
sedangkan di tubulus
kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada
tubulus ini melalui dua
cara. Gula dan asam
amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa
osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih
diperlukan seperti glukosa
dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia,
obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat
dikeluarkan bersama urin. Setelah
terjadi reabsorbsi maka tubulus
akan menghasilkan urin sekunder,
zat-zat yang masih
diperlukan tidak akan
ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat
sisa metabolisme yang
bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3)
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat
sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Proses augmentasi terjadi penyerapan air dan penambahan
zat-zat seperti ion H+, K+, kreatinin dan urea dalam urin sehingga urin hanya
berisi zat-zat yang benar-benar sudah tidak berguna lagi. Melalui proses
augmentasi inilah akan terbentuk urin yang sesungguhnya. Urin ini akan
dikumpulkan melalui pembuluh pengumpul (tubulus kolektivus) ke rongga ginjal kemudian
dialirkan ke kandung kencing atau vesika urinaria, melalui saluran ureter. Di
dalam kandung kencing, urin mengalami penampungan sementara di sana. Jika kantong
kemih telah penuh
terisi urin, dinding
kantong kemih akan tertekan
sehingga timbul rasa
ingin buang air
kecil. Setelah itu, urin akan dikeluarkan melewati saluran uretra menuju
lubang seni. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam,
urea dan sisa substansi lain,
misalnya pigmen empedu
yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. Untuk
memahami ketiga proses itu, lihat dan cermati gambar di bawah ini
Kadang-kadang ditemukan kasus pada urin seseorang terkandung protein. Jika hal demikian terjadi, bagian manakah dari ginjal yang tidak dapat berfungsi dengan baik? Sudah dijelaskan di atas bahwa protein tidak berada pada urin primer sehingga ketika terjadi penyaringan pada kapsul Bowman, bagian glomerulus tidak berfungsi dengan baik.
Setiap hari sekitar 1700 liter darah masuk
ke ginjal. Dari volume darah itu, menyebabkan cairan masuk pada nefronkurang
lebih 170 liter. Dari 170 liter cairan itu, sebesar 168,3 liter di antaranya
diserap kembali oleh ginjal, sedangkan sisanya sebanyak 1,7 liter akan
dikeluarkan dalam bentuk urin.
d.
Komposisi Urin
Urin merupakan zat buangan sisa metabolisme.
Zat-zat yang terkandung di dalam urin antara lain seperti berikut.
1)
Ureum
Ureum merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Ureum
berasal asam amino yang tidak mengandung asam amoniak lagi, karena amo-niaknya
sudah dipindahkan ke hati. Ureum disekresikan rata-rata 30 gram per hari.
2)
Kreatin
Kreatin merupakan zat hasil buangan dari otot.
3)
Asam urat
Asam urat memiliki kadar normal dalam darah kurang lebih 2–3
mg setiap 100 cc. Dari jumlah asam urat di atas sekitar 1,5–2 mg akan dikeuarkan
melalui urin setiap hari.
4)
Natrium klorida (garam dapur)
Garam seperti natrium dan kalium klorida masuk ke dalam
tubuh melalui makanan, untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut maka zat
ini akan dikeluarkan melalui urin.
e.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin
Urin terbentuk di dalam tubuh untuk
membuang sisa-sisa zat meta- bolisme yang tidak berguna. Namun demikian,
pembentukan urin sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik bagian eksternal
maupun internal, antara lain seperti berikut.
1)
Jumlah air yang diminum
Semakin banyak air yang diminum jumlah urin semakin banyak.
Hal ini dapat Anda amati pada tubuh Anda sendiri. Coba lakukan aktivitas banyak
minum dan sebaliknya sedikit minum. Amatilah pengaruhnya terhadap jumlah dan
warna air kencing! Apabila banyak air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke
dalam darah sedikit, sehingga pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan air kencing
akan terlihat bening dan encer. Sebaliknya apabila sedikit air yang diminum,
akibatnya penyerapan air ke dalam darah akan banyak sehingga pembuangan air
sedikit dan air kencing berwarna lebih kuning
2)
Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah. Supaya tekanan osmotik tetap,
semakin banyak konsumsi garam maka pengeluaran urin semakin banyak.
3)
Konsentrasi hormon insulin
Jika konsentrasi insulin rendah, orang akan sering
mengeluarkan urin. Kasus ini terjadi pada orang yang menderita kencing manis.
Coba analisislah mengapa penderita kencing manis sering buang air kecil?
4)
Hormon antidiuretik (ADH)
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian
belakang. Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan
ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi
pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air,
maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air
berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.
5)
Suhu lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk
menjaga suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga
darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila
darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka pengeluaran air kencing
pun banyak.
6)
Gejolak emosi dan stress
Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya
akan meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat
orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan
demikian, maka timbullah hasrat ingin buang air kecil.
7)
Minuman alkohol dan kafein
Alkohol dapat menghambat pembentukan hormon antidiuretika.
Coba ingat kembali fungsi hormon ini! Seseorang yang banyak minum alkohol dan
kafein, maka jumlah air kencingnya akan meningkat.
f.
Kelainan pada Ginjal
Pada uraian di depan telah dijelaskan bahwa ekskresi penting
dilakukan oleh tubuh kita. Akan tetapi, akibat faktor-faktor tertentu, proses
ekskresi pada ginjal dapat mengalami gangguan. Beberapa jenis gangguan yang terjadi
pada sistem ekskresi adalah sebagai berikut.
1)
Diabetes Melitus
Pada penderita ini, dalam urinnya mengandung gula. Mengapa
terjadi demikian? Di dalam tubuh penderita diabetes melitus, terdapat kadar hormon
insulin yang menurun. Masih ingatkah Anda apa fungsi hormon insulin? Akibat
berkurangnya hormon insulin, maka darah akan banyak mengandung glukosa. Glukosa
dalam darah yang berlebihan tidak semuanya mampu direabsorbsi sehingga masih
ikut bersama urine.
2)
Diabetes Insipidus
Penyakit ini disebabkan karena jumlah ADH dalam tubuh
seseorang menurun. Coba ingat kembali fungsi ADH yang sudah dijelaskan di
depan! Penderita penyakit ini akan sering buang air kecil, bisa mencapai 20 - 30 kali lebih
banyak dari orang sehat.
3)
Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk dari kalsium dan asam urat. Pemicu
penyakit ini antara lain karena sedikit
minum dan sering menahan kencing, sehingga zat tersebut akan mengendap. Selain
itu, penyakit batu ginjal juga dapat disebabkan akibat kelainan dalam metabolisme
tubuh. Batu ginjal ini biasanya berada di dalam ginjal atau kandung kencing.
4)
Albuminuria
Penyakit ini disebabkan akibat adanya kerusakan alat-alat
filtrasi pada ginjal, sehingga urin masih mengandung senyawa albumin atau
protein.
5)
Anuria
Anuria merupakan penyakit akibat adanya kerusakan pada glomerulus.
Coba jelaskan, apa yang terjadi jika glomerulus rusak? Ingat kembali fungsi
glomerulus! Oleh karenanya, urin tidak
dapat diproduksi.
6)
Nefritis
Penyakit nefritis
disebabkan adanya infeksi bakteri tertentu pada glomerulus, akibatnya
glomerulus akan mengalami gangguan. Pada keadaan ini, filtrat banyak mengandung
protein, sehingga urin masih mengandung protein. Selain itu, ureum yang seharusnya
terbuang, akan masuk kembali ke dalam darah dan akibatnya penyerapan air
terganggu. Akhirnya, air akan tertimbun pada kaki sehingga menyebabkan kaki
membengkak yang disebut edema. Apabila terjadi kelainan pada ginjal yang
menyebabkan disfungsi ginjal atau gagal ginjal maka seseorang harus menjalani
cangkok ginjal atau melakukan cuci darah untuk mengganti fungsi ginjal.
Perhatikan skema pengaturan pembentukan urin di bawah ini!
2.
HATI
Hati merupakan
kelenjar terbesar dalam
tubuh, terdapat di
rongga perut sebelah kanan
atas, berwarna kecoklatan.
Hati mendapat suplai
darah dari pembuluh nadi (arteri
hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus
oleh selaput hati
(capsula hepatica). Hati terdapat
pembuluh darah dan empedu
yang dipersatukan selaput
jaringan ikat (capsula
glison). Hati juga terdapat
sel-sel perombak sel
darah merah yang telah tua
disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati
menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di
dalamnya mengandung zat
warna empedu (bilirubin),
garam empedu, kolesterol dan
juga bacteri serta
obat-obatan. Zat warna
empedu terbentuk dari perombakan
eritrosit yang telah
tua atau rusak
akan ditangkap histiosit
selanjutnya dirombak. Perhatikan skema di bawah ini!
|
Fungsi hati :
·
Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen
(gula otot)
·
Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
·
Menawarkan racun Membentuk protombin dan fibrinogen
·
Membentuk albumin dan globulin
·
Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
·
Tempat pembentukan urea
·
Menghasilkan empedu
·
Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit
yang telah tua
3.
KULIT
Seluruh permukaan tubuh kita
terbungkus oleh lapisan tipis yang
sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita
yang utama karena berada di lapisan
anggota tubuh yang paling
luar dan berhubungan langsung dengan
lingkungan sekitar.
1.
Susunan
Kulit
Kulit tersusun atas tiga
lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit
jangat) dan hipodermis Lapisan
ini banyak mengandung lemak (jaringan
ikat bawah kulit).
2.
Fungsi Kulit
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
·
mengeluarkan keringat
·
pelindung tubuh - menyimpan kelebihan lemak
·
mengatur suhu tubuh, dan
·
tempat
pembuatan vitamin D
dari pro vitamin
D dengan bantuan sinar matahari
yang mengandung ultraviolet
3.
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu
tubuh kita meningkat
atau suhu udara
di lingkungan kita
tinggi, pembuluh-pembuluh
darah di kulit
akan melebar. Hal
ini mengakibatkan banyak darah
yang mengalir ke
daerah tersebut. Karena
pangkal kelenjar keringat
berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan
sedikit urea oleh
kelenjar keringat. Kemudian
air bersama larutannya keluar
melalui pori-pori yang
merupakan ujung dari
kelenjar keringat. Keringat yang
keluar membawa panas
tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh
tetap normal.
Organ ekskresi lainnya
paru-paru dan usus besar telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya sehingga
tidak kita bahas kembali.
Untuk tugas kerjakanlah
soal-soal di bawah ini dan jawaban dikirimkan paling lambat tanggal 18 Maret
2012 di email saya aryaldora11@gmail.com
terimakasih dan selamat mengerjakan tugas di bawah ini! .
A.
Pilihlah salah satu soal yang benar!
1. Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang
sudah tidak berguna dari dalam tubuh di
sebut.............................
(A) eliminasi
(B) defekasi
(C) ekskresi
(D) sekresi
(E) gutasi
(B) defekasi
(C) ekskresi
(D) sekresi
(E) gutasi
2. Diantara
organ-organ di bawah
ini, mana yang
TIDAK termasuk organ ekskresi adalah................
(A) paru-paru
(B) ginjal
(C) hati
(D) lambung
(E) kulit
(B) ginjal
(C) hati
(D) lambung
(E) kulit
3. Sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh paru-paru
berupa .................
(A) CO dan O2
(B) CO dan CO2
(C) CO2 dan H2O
(B) CO dan CO2
(C) CO2 dan H2O
(D) H2O dan O2
(E) CO2 dan O2
(E) CO2 dan O2
4. Epidermis
kulit terdiri dari
beberapa lapis. Lapisan dari epidermis
yang senantiasa membentuk sel-sel kulit disebut ......................................
(A) stratum
lusidum
(B) stratum korneum
(C) hipodermis
(B) stratum korneum
(C) hipodermis
(D) stratum
germinativum
(E) stratum granulosum
(E) stratum granulosum
5. Bagian
kulit yang digunakan sebagai alat ekskresi
(A) kelenjar
lemak
(B) rambut
(C) pembuluh saraf
(B) rambut
(C) pembuluh saraf
(D) kelenjar keringat
(E) pembuluh darah
(E) pembuluh darah
6. Mengerutnya
kulit pada orang
yang telah berusia
lanjut dikarenakan berkurangnya
(A) turgor
(B) pertahanan tubuh
(C) konsentrasi garam
(B) pertahanan tubuh
(C) konsentrasi garam
(D) sel-sel
kulit
(E) mineral pada kulit
(E) mineral pada kulit
7. Apabila
ada gejala keracunan
dalam tubuh, organ
yang terutama bertanggung jawab
untuk menawarkan adalah ....................
(A) hati
(B) jantung
(C) ginjal
(D) paru-paru
(E) kelenjar endokrin
(B) jantung
(C) ginjal
(D) paru-paru
(E) kelenjar endokrin
8.
Yang BUKAN fungsi hati
(A) menawarkan racun
(B) tempat
pembongkaran dan pembentukan protein
(C) penghasil enzim
pencernaan
(D) menyimpan gula
dalam bentuk glikogen
(E) tempat
pembentukan dan pembongkarn sel darah merah
9.
Dalam pembongkaran
protein di dalam
jaringan akan dihasilkan................
(A) H2O, CO2,
NH3, dan energi
(B) NH3, uap air,
CO2, dan energi
(C) air, energi,
NH3, dan CO
(D) NH3, uap air, CO,
dan asam amino
(E) asam amino dan
amoniak
10. Organ yang berfungsi membentuk urea adalah
(A) ginjal
(B) kulit
(C) paru-paru
(B) kulit
(C) paru-paru
(D) hati
(E) jantung
(E) jantung
11. Proses pembentukan
urea pada tubuh manusia memerlukan zat berikut ini, KECUALI ...........
(A) ornitrin
(B) sitrulin
(C) arginin
(B) sitrulin
(C) arginin
(D) arginase
(E) karbonat anhidrase
(E) karbonat anhidrase
12. Enzim
yang hanya terdapat di hati
(A) katalase
(B) amilase
(C) lipase
(B) amilase
(C) lipase
(D) protease
(E) arginase
(E) arginase
13. Perhatikan gambar di
bawah ini !
(A) 1 dan 2
(B) 1 dan 3
(C) 1 dan 4
(D) 3 dan 2
(E) 3 dan 4
(D) 3 dan 2
(E) 3 dan 4
14. Perhatikan
gambar !
Proses
filtrasi, reabsorpsi dan
augementasi secara berturut - turut
berlangsung pada bagian yang bernomor
(B) 1-2-4
(C) 2-3-4
(D) 2-4-3
(E) 4-3-5
(D) 2-4-3
(E) 4-3-5
15. Pewarna
urin adalah
(A) hemoglobin
(B) biliverdin
(C) fibrinogen
(B) biliverdin
(C) fibrinogen
(D) bilirubin
(E) urobilin
(E) urobilin
16. Sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari
tubuh adalah . . . .
(A). albumin hasil pemecahan
protein
(B). asam amino hasil pemecahan
protein
(C). asam lemak hasil pemecahan
lemak
(D). glukosa hasil pemecahan amilum
(E). asam urat hasil pemecahan
protein
17. Bagian ginjal yang terdapat cairan yang sangat
mirip dengan plasma darah adalah . . . .
(A). kapsula bowman
(B). tubula kolektivus
(C). gelang henle
(B). tubula kolektivus
(C). gelang henle
(D). pelvis renalis
(E). tubulus distal.
(E). tubulus distal.
18. Pujo mendapati
urinnya berwarna merah
bata setelah diuji dengan
Fehling A dan B di laboratorium. Hasil
ini mengindikasikan bahwa
dalam urinnya terdapat ....
(A) asam amino
(B) urea
(C) protein
(B) urea
(C) protein
(D) garam mineral
(E) glukosa
(E) glukosa
19. Perhatikan gambar nefron
berikut!
Apabila bagian
yang diberi tanda
(?) rusak maka, kandungan dalam
urin yang seharusnya
tidak ada yaitu ....
(B) Albumin dan Urea
(C) Kreatin dan Ureum
(D) Darah dan Kreatin
(E) NaCl dan Darah
20. Berikut
ini adalah gangguan
pada sistem eksresi seseorang :
1. ADH terhambat,
poliuria
2. terdapat glukosa
dalam urin
3. urin dalam jumlah
banyak
4. darah terdapat
dalam urin
Ciri dari seseorang
yang mengalami diabetes insipidus ditunjukkan oleh nomor
....
(A) 1 dan 2
(B) 3 dan 4
(C) 1 dan 3
(D) 2 dan 3
(E) 4 dan 1
(C) 1 dan 3
(D) 2 dan 3
(E) 4 dan 1
B.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan
benar dan jelas
1.
Jelaskan mekanisme pengaturan pembentukkan urine
2.
Jelaskan proses pembentukan urea dalam urin
3.
Jelaskan mekanisme
pengaturan pembentukan keringat