Musim hujan memaksa Doni bertahan dirumah walau sebenarnya Doni ingin melakukan aktivitas diluar seperti jogging atau bermain sepak bola. Sambil mengamati keadaan sekitar dibalik jendela, pandangan Doni berhenti pada sepasang burung pipit yang membangun sarang sebagai tempat induk pipit bertelur dan rumah bagi anak-anaknya.
Gelatik Jawa (Padda oryzivora)
Dengan
paruhnya mereka susun daun-daun kering sebagai tempat yang nyaman bagi
sarangnya. Sejenak pandangan Doni teralihkan dengan kedatangan rombongan burung
yang ikut berteduh di pepohonan sekitar
rumahnya. Doni berfikir mungkin rombongan
burung tersebut dalam perjalanan mencari wilayah baru sebagai tempat hidupnya. Doni
tertarik mengamati dari dekat, segera dia keluar dari dalam rumah, dia amati
bagaimana sepasang burung pipit terlihat terusik kenyamanannya dengan kehadiran
rombongan burung- tersebut. Dilihat dari bentuk tubuhnya hampir sama seperti
burung pipit yang sedang membangun sarang tersebut, tetapi kalo diperhatikan
secara seksama ada beberapa perbedaan bentuk kepalanya, bentuk paruhnya, warna
bulunya. “Wah.. kalo sampai nanti rombongan burung tersebut menemukan jenis
makanannya dan merasa habitatnya dapat memenuhi keperluan hidupnya maka mereka
akan tinggal disini” pikir Doni. “Jika sepasang burung tersebut kalah dalam
berkompetisi, apakah mereka akan terkena seleksi alam?” tanya Doni dalam
benaknya. Seleksi Alam!. dua kata tersebut mengingat Doni terhadap buku yang di
bacanya di perpustakaan sekolah tadi siang ketika jam istirahat. Ada tokoh
Evolusi yang bernama Charles Robert
Darwin yang mengemukakan bahwa evolusi makhluk hidup berlangsung melalui proses
seleksi alam.
- Thales (640-540 SM)
- Anaximander (611-547 SM)
- Empedocles (490-430 SM)
Doni
mengingat kembali buku yang dibacanya tentang Charles Darwin yang dilahirkan di
Shrewsbry, Inggris, pada 12 Februari 1809. Charles Darwin ketika menginjak umur 16 tahun diterima
di Universitas Edinburg untuk belajar ilmu kedokteran. Namun Darwin tidak kuat
melihat darah ketika praktik pembedahan. Hal Ini membuat Charles Darwin
berpikir kembali akan niatnya menjadi
dokter. Selama belajar di Edinburgh
University minat ketertarikan Darwin bukan tentang fisiologi dan anatomi
manusia tetapi Darwin mencari tahu soal proses kimiawi pendinginan bebatuan di
zaman bumi purba, bagaimana cara mengklasifikasi flora, dan belajar tentang
burung pada John Edmondstone.
Dua
tahun kemudian Charles Darwin memilih pindah ke Cambridge untuk belajar ilmu
Teologi. Di Cambridge Darwin bertemu dengan seorang profesor botani John
Stevens Henslow yang kemudian jadi mentornya. Johm Stevens Henslow kemudian,
merekomendasikan Darwin mengikuti pelayaran keliling dunia kapal HMS Beagle
milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama lima tahun (1831-1836). Tujuan utama
perjalanan pelayaran keliling dunia kapal HMS Beagle adalah untuk mensurvei
garis pantai Amerika Selatan dan memetakan pelabuhannya. Selama lima tahun
perjalanannya, Darwin menuliskan 1.383 halaman mengenai geologi dan 368 halaman
mengenai tumbuhan dan hewan, serta mengumpulkan berbagai sampel tanaman, hewan,
batu, dan fosil.
Kapal HMS Beagle berlabuh di Galapagos pada 15 September 1835.
Selama 35 hari Darwin mengunjungi empat dari 16 pulau yang ada di Kepulauan
Galapagos. Darwin berhasill menulis 80 halaman mengenai keadaan geologi di
Galapagos serta 25 halaman mengenai hewan-hewan di sana. Darwin mengamati
berbagai macam burung kecil yang ada di pulau tersebut. Namun pada saat itu, Darwin
belum menyadari keunikan dari
burung-burung finch yang ditemukan di kepulauan Galapagos. Sampai akhirnya ketika
Darwin pulang ke London, Darwin mulai mempertanyakan mengapa burung-burung
Finch yang Darwin bawa dari galapagos terlihat mirip dengan yang ada di daratan
Amerika Selatan. Setelah Darwin mempelajari beberapa literatur, maka Darwin
berpendapat, bahwa burung Finch yang terdapat di kepulauan Galapagos berasal
dari satu species burung Finch dari daratan Amerika Selatan.
Doni penasaran dengan bagaimana bentuk burung finch. Doni segera
beranjak dari kursi depan masuk ke dalam rumah, dia ambil laptopnya untuk
searcing di Google tentang burung finch yang Darwin kumpulkan di kepulauan
Galapagos. Doni menemukan gambar pohon kekerabatan burung finch berikut :
Variasi burung Finch di kepulauan Galapagos |
- mengapa burung Finch yang berasal dari daratan Amerika Selatan melakukan migrasi ke kepulauan Galapagos, seperti serombongan burung depan rumahnya yang bermigrasi juga?.
- Mengapa paruh burung finch bervariasi apa penyebabnya?
- Apakah peristiwa Variasi paruh burung finch di kepulauan Galapagos menunjukkan terjadinya evolusi? Jika ya, bagaimana kaitanya dengan teori evolusi tentang seleksi alam yang dikemukakan oleh Darwin?