Sabtu, 13 Februari 2021

SELEKSI ALAM PADA BURUNG FINCH

         Musim hujan memaksa Doni bertahan dirumah walau sebenarnya Doni ingin melakukan aktivitas diluar seperti jogging atau bermain sepak bola. Sambil mengamati keadaan sekitar dibalik jendela, pandangan Doni berhenti pada sepasang burung pipit yang membangun sarang sebagai tempat induk pipit bertelur dan rumah bagi anak-anaknya.

Gelatik Jawa (Padda oryzivora)

Dengan paruhnya mereka susun daun-daun kering sebagai tempat yang nyaman bagi sarangnya. Sejenak pandangan Doni teralihkan dengan kedatangan rombongan burung  yang ikut berteduh di pepohonan sekitar rumahnya. Doni berfikir  mungkin rombongan burung tersebut dalam perjalanan mencari wilayah baru sebagai tempat hidupnya. Doni tertarik mengamati dari dekat, segera dia keluar dari dalam rumah, dia amati bagaimana sepasang burung pipit terlihat terusik kenyamanannya dengan kehadiran rombongan burung- tersebut. Dilihat dari bentuk tubuhnya hampir sama seperti burung pipit yang sedang membangun sarang tersebut, tetapi kalo diperhatikan secara seksama ada beberapa perbedaan bentuk kepalanya, bentuk paruhnya, warna bulunya. “Wah.. kalo sampai nanti rombongan burung tersebut menemukan jenis makanannya dan merasa habitatnya dapat memenuhi keperluan hidupnya maka mereka akan tinggal disini” pikir Doni. “Jika sepasang burung tersebut kalah dalam berkompetisi, apakah mereka akan terkena seleksi alam?” tanya Doni dalam benaknya. Seleksi Alam!. dua kata tersebut mengingat Doni terhadap buku yang di bacanya di perpustakaan sekolah tadi siang ketika jam istirahat. Ada tokoh Evolusi yang  bernama Charles Robert Darwin yang mengemukakan bahwa evolusi makhluk hidup berlangsung melalui proses seleksi alam.

Dari masa ke masa makhluk hidup mengalami perubahan struktur yang disebut Evolusi. Adanya evolusi mengakibatkan terbentuknya berbagai variasi pada makhluk hidup. Berdasarkan teori  Darwin, evolusi berlangsung melalui seleksi alam. Adanya seleksi alam akan mengeliminasi makhluk hidup yang tidak dapat beradatasi dengan lingkungan, sedangkan makhluk hidup yang mampu beradaptasi akan tetap melangsungkan kehidupannya. Pada awalnya, evolusi mulai dipelajari setelah adanya tulisan bangsa Yunani pada awal Masehi. Beberapa filsuf yang mempengaruhi timbulnya teori evolusi adalah:
  • Thales (640-540 SM)
  • Anaximander (611-547 SM)
  • Empedocles (490-430 SM)
Ilmuwan selanjutnya yang mengemukakan teori evolusi adalah Aristoteles (384-323 SM). Menurut Aristoteles bahwa alam berubah dari bentuk sederhana menjadi lebih kompleks dan sempurna. Sejak abad 14 semakin banyak ilmuwan yang mengemukakan mengenai konsep evolusi. Ilmuwan yang paling memengaruhi perkembangan teori evolusi adalah Charles Robert Darwin (1809-1882) hingga ia dikenal sebagai bapak evolusi.

Doni mengingat kembali buku yang dibacanya tentang Charles Darwin yang dilahirkan di Shrewsbry, Inggris, pada 12 Februari 1809.  Charles Darwin ketika menginjak umur 16 tahun diterima di Universitas Edinburg untuk belajar ilmu kedokteran. Namun Darwin tidak kuat melihat darah ketika praktik pembedahan. Hal Ini membuat Charles Darwin berpikir kembali akan  niatnya menjadi dokter. Selama belajar  di Edinburgh University minat ketertarikan Darwin bukan tentang fisiologi dan anatomi manusia tetapi Darwin mencari tahu soal proses kimiawi pendinginan bebatuan di zaman bumi purba, bagaimana cara mengklasifikasi flora, dan belajar tentang burung pada John Edmondstone.

Dua tahun kemudian Charles Darwin memilih pindah ke Cambridge untuk belajar ilmu Teologi. Di Cambridge Darwin bertemu dengan seorang profesor botani John Stevens Henslow yang kemudian jadi mentornya. Johm Stevens Henslow kemudian, merekomendasikan Darwin mengikuti pelayaran keliling dunia kapal HMS Beagle milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama lima tahun (1831-1836). Tujuan utama perjalanan pelayaran keliling dunia kapal HMS Beagle adalah untuk mensurvei garis pantai Amerika Selatan dan memetakan pelabuhannya.  Selama lima tahun perjalanannya, Darwin menuliskan 1.383 halaman mengenai geologi dan 368 halaman mengenai tumbuhan dan hewan, serta mengumpulkan berbagai sampel tanaman, hewan, batu, dan fosil.

Kapal HMS Beagle berlabuh di Galapagos pada 15 September 1835. Selama 35 hari Darwin mengunjungi empat dari 16 pulau yang ada di Kepulauan Galapagos. Darwin berhasill menulis 80 halaman mengenai keadaan geologi di Galapagos serta 25 halaman mengenai hewan-hewan di sana. Darwin mengamati berbagai macam burung kecil yang ada di pulau tersebut. Namun pada saat itu, Darwin  belum menyadari keunikan dari burung-burung finch yang ditemukan di kepulauan Galapagos. Sampai akhirnya ketika Darwin pulang ke London, Darwin mulai mempertanyakan mengapa burung-burung Finch yang Darwin bawa dari galapagos terlihat mirip dengan yang ada di daratan Amerika Selatan. Setelah Darwin mempelajari beberapa literatur, maka Darwin berpendapat, bahwa burung Finch yang terdapat di kepulauan Galapagos berasal dari satu species burung Finch dari daratan Amerika Selatan.  

Doni penasaran dengan bagaimana bentuk burung finch. Doni segera beranjak dari kursi depan masuk ke dalam rumah, dia ambil laptopnya untuk searcing di Google tentang burung finch yang Darwin kumpulkan di kepulauan Galapagos. Doni menemukan gambar pohon kekerabatan burung finch berikut :

Variasi burung Finch di kepulauan Galapagos


Setelah melihat gambar variasi burung finch di kepulauan Galapagos timbul dipemikiran Doni  beberapa pertanyaan yaitu :

  1. mengapa burung Finch yang berasal dari daratan Amerika Selatan melakukan migrasi ke kepulauan Galapagos, seperti serombongan burung depan rumahnya yang bermigrasi juga?.
  2. Mengapa paruh burung finch bervariasi apa penyebabnya?
  3. Apakah peristiwa Variasi paruh burung finch di kepulauan Galapagos menunjukkan terjadinya evolusi? Jika ya, bagaimana kaitanya dengan teori evolusi tentang seleksi alam yang dikemukakan oleh Darwin?




SELEKSI ALAM PADA BURUNG FINCH

            Musim hujan memaksa Doni bertahan dirumah walau sebenarnya Doni ingin melakukan aktivitas diluar seperti jogging atau bermain se...